Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Ojk Sebut Stabilitas Sektor Keuangan Terjaga, Begini Datanya
Mengenal Kebijakan Fiskal, Penting Selaku Pendukung Kestabilan Ekonomi

Ojk Sebut Stabilitas Sektor Keuangan Terjaga, Begini Datanya

Ilustrasi rasio keuangan.
Foto: Markus Winkler/Unsplash

Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan stabilitas sektor jasa keuangan domestik tetap tersadar dengan permodalan solid, profil risiko tersadar dan likuiditas yang memadai.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan ada beberapa aspek eksternal dan internal yang menghipnotis pergerakan ekonomi global dan nasional.

Advertisement

Dia menyebutkan pelemahan perekonomian global juga masih berlanjut khususnya tercermin dari penurunan aktivitas industri dan jual beli internasional, pertumbuhan perekonomian Tiongkok yang lebih rendah ketimbang ekspektasi semula, penurunan harga komoditas, serta fragmentasi geopolitik.

Mahendra menyebut kinerja perekonomian nasional terpantau relatif stabil dengan inflasi mengalami penurunan menjadi 4% yoy. Kinerja sektor manufaktur masih melanjutkan perluasan dengan Purchasing Managers Index (PMI) di Mei 2023 menjadi 50,3, tetapi melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

“Neraca jual beli juga mencatatkan surplus di April 2023 meski kinerja ekspor mengalami kontraksi yang cukup dalam dipengaruhi turunnya harga dan volume komoditas ekspor utama Indonesia,” kata Mahendra dalam pertemuan pers, Selasa (6/6/2023).

Dari segi pasar modal indeks harga saham 6.633,26 per April 2023 melemah 4,08%. Kemudian non resident mencatatkan inflow Rp 1,67 triliun month to date.

“Melemahnya IHSG ini didorong pelemahan saham di sektor energi dan basic materials yang sejalan dengan pertumbuhan harga komoditas,” terang dia. Secara ytd, IHSG tercatat melemah 3,17% dengan non resident membukukan net buy sebesar Rp 20,58 triliun.

Kemudian di sektor perbankan per April 2022 penyaluran kredit tercatat Rp 6.464 triliun atau berkembang 8,08%. Didorong pertumbuhan kredit modal kerja yang termoderasi menjadi 6,55%.

Untuk dana pihak ketiga (DPK) per April 2023 tercatat Rp 7.996 triliun atau turun 6,82%.

Pada sektor IKNB, akumulasi pendapatan premi sektor asuransi selama periode Januari hingga dengan April 2023 meraih Rp101,34 triliun, atau terkontraksi 1,67% dibandingkan periode yang serupa pada tahun sebelumnya (Maret 2023: -1,3%).

Kontraksi didorong oleh turunnya premi di lini kerja keras PAYDI, dengan pertumbuhan akumulasi premi asuransi jiwa yang turun 10,25% yoy, dengan nilai sebesar Rp 57,67 triliun per April 2023. Namun demikian, akumulasi premi asuransi biasa masih berkembang kasatmata 12,55% yoy (Maret 2023: 12,87%), menjadi Rp 43,67 triliun.

ojkstabilitas keuangan

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Mengenal Kebijakan Fiskal, Penting Selaku Pendukung Kestabilan Ekonomi

Advertisement