Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Tarif As Picu Kekhawatiran, Negara Asean Diimbau Laksanakan Ini

A woman passes ASEAN Summit flags at Suntec Convention Centre in Singapore, November 11, 2018. REUTERS/Edgar Su
Bendera negara-negara anggota ASEAN (dok. REUTERS/Edgar Su)

Advertisement

Kuala Lumpur – Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara, atau ASEAN, diimbau untuk “bertindak berani” dalam mempercepat integrasi ekonomi regional alasannya tarif Amerika Serikat (AS) secara luas sudah menghasilkan sebagian besar dunia terperangkap di tengah perang jualan yang menghancurkan.

Negara-negara anggota ASEAN yang berjumlah 10 negara, mengandalkan AS selaku pasar ekspor utama mereka, tergolong negara-negara yang dikenai pungutan terberat oleh Presiden Donald Trump.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, Kao Kim Hourn, menyerupai dilansir AFP, Rabu (9/4/2025), menyerukan negara-negara ASEAN untuk “bertindak berani, tegas dan bersama-sama” dalam mempercepat integrasi ekonomi regional.

“Agar tetap berkaitan dan handal di dunia di mana kekacauan ekonomi dengan segera menjadi new normal, kita mesti bertindak berani, tegas, dan gotong royong memastikan kembali kontrak ASEAN kepada lingkungan yang stabil, sanggup diprediksi, dan ramah bisnis,” cetus Kao.

Baca juga: Inilah Mengapa Tarif Trump Sebenarnya Tidak Resiprokal

Pernyataan itu disampaikan Kao di saat mengatakan dalam suatu konferensi investasi, dalam rangka konferensi Menteri Perekonomian dan Keuangan negara-negara ASEAN, serta para gubernur bank sentral ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk membahas cara menyikapi tarif AS.

Pemerintah negara-negara ASEAN memutuskan untuk tidak membalas dendam kepada AS, dan lebih memutuskan dialog.

Namun, perekonomian negara-negara yang berorientasi ekspor berisiko dirugikan oleh perang jualan global sehabis China — pasar utama yang lain — memberlakukan biayanya sendiri kepada AS.

“Tanpa langkah-langkah kolektif dan mendesak untuk mempercepat integrasi ekonomi intra-ASEAN dan melakukan diversifikasi kepada pasar dan kemitraan kita, kita berisiko kehilangan kawasan kita dalam ekonomi global yang terpecah-pecah dan meningkat pesat,” kata Kao.

Simak gunjingan selengkapnya di halaman berikutnya.

Vietnam, negara produsen utama dan anggota ASEAN, dikenai tarif sebesar 46 persen atas ekspor ke AS, sedangkan Kamboja — produsen utama busana murah untuk merek besar Barat — dikenai tarif 49 persen.

Negara-negara ASEAN yang lain yang dikenai tarif yang tinggi yakni Laos sebesar 48 persen, Myanmar sebesar 44 persen, Thailand sebesar 36 persen, dan Indonesia sebesar 32 persen.

Malaysia, yang ialah negara dengan perekonomian paling besar ketiga di Asia Tenggara, dan Brunei dikenai tarif sebesar 24 persen. Sementara Filipina dimengerti tarif sebesar 17 persen dan Singapura dikenai tarif sebesar 10 persen.

Blok ASEAN memiliki populasi adonan lebih dari 650 juta jiwa, tapi para anggotanya berada pada tahap pembangunan ekonomi yang berbeda, mulai dari negara miskin menyerupai Laos dan Kamboja hingga negara kaya menyerupai pusat keuangan Singapura.

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Ada 16 Emiten Bakal Buyback Saham Tanpa Rups

Next Post

Perjuangkan Bendungan Tiga Dihaji, Gubernur Sumsel

Advertisement