
Daftar Isi
- Nir Menambah Mata Pelajaran Baru
- Contoh Pendidikan Perubahan Iklim di Sekolah
- Penghargaan Sekolah Peduli Perubahan Iklim
Jakarta –
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan pendidikan pergantian iklim sekarang menjadi bab dari kurikulum nasional di satuan pendidikan se-Indonesia. Manfaatnya diperlukan terasa buat generasi mendatang.
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hayati dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hayati dan Kehutanan (KLHK), Luckmi Purwandari menganggap pendidikan pergantian iklim di satuan pendidikan penting untuk siswa. Dari pendidikan ini, siswa bisa mengenal risiko pergantian iklim, utamanya di wilayahnya masing-masing.
Baca juga: Benarkah Gunung Everest Mengalami Peningkatan Ketinggian? Ini Faktanya |
Baca juga: Garis Wallace Ditemukan Membelah RI 160 Tahun Lalu, Terungkap Alasannya Kini! |
“Perubahan iklim ini di setiap tempat bisa berbeda-beda wujudnya, bentuknya beda. Harapannya siswa tahu dan juga pengajar juga tahu,” ucapnya dalam Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar episode Bergerak Bersama untuk Pendidikan Perubahan Iklim dalam Kurikulum Merdeka, dikutip dari laman Kemdikbud, Selasa (15/10/2024).
Ia berharap, pendidikan pergantian iklim di satuan pendidikan di kelas maupun di luar kelas bisa membantu menghadapi tiga krisis lingkungan, yakni pergantian iklim, biodiversity loss, dan pencemaran limbah dan sampah.
“Ketiga krisis ini saling kait-mengait. Oleh alasannya yakni itu KLHK mendorong adanya gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah,” kata Luckmi.
Nir Menambah Mata Pelajaran Baru
Ketua Tim Kurikulum, Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kemendikbudristek Yogi Anggraena mengatakan, warta pergantian iklim akan diajarkan dalam acara intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler sehingga tidak memperbesar mata pelajaran siswa.
Kegiatan intrakurikuler yakni acara pembelajaran yg telah berjalan. Kegiatan kokurikuler yakni acara yg menguatkan acara intrakurikuler, seumpama kunjungan ke museum atau tempat edukasi lainnya.
Sedangkan acara ekstrakurikuler yakni acara yang lebih menyebarkan minat siswa dan tenaga pengembangan diri. Contohnya seumpama olahraga, seni, atau acara keagamaan.
Pelaksanaan pendidikan pergantian iklim di satuan pendidikan nantinya mengacu pada Pedoman Pendidikan Perubahan Iklim yg disusun Kemendikbudristek dengan sejumlah pihak.
Pada tutorial ini, terdapat macam-macam rujukan praktik baik merespons warta pergantian iklim. Satuan pendidikan sanggup memanfaatkannya selaku alat banti berguru sehingga pendidikan pergantian iklim sanggup menjadi gerakan nasional.
“Pada tahap permulaan penyusunan, kami memang memetakan kesanggupan apa yg perlu dimiliki penerima didik mulai dari fase pondasi pada PAUD, SD, SMP, SMA, kalian petakan. Nah, setelah kami menyusun kesanggupan apa yg perlu dimiliki maka kami petakan ke intrakurikuler, ke dalam kokurikuler, dan ke dalam ekstrakurikuler,” kata Yogi.
Yogi mengatakan, tema pergantian iklim ialah warta prioritas pada kurikulum nasional. Karena itu, tema ini telah ada dalam beberapa mata pelajaran dan siswa secara tidak pribadi mempelajari ihwal pergantian iklim.
“Lalu akan diperkuat di kokurikuler seumpama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ihwal gaya hidup berkelanjutan, dan lewat ekstrakurikuler seumpama pramuka,” lanjutnya.
Model Pendidikan Perubahan Iklim di Sekolah
Kepala Sekolah Menengah Pertama Strada Slamet Riyadi Kota Tangerang, Lusia Yefin Bertiana Winarno mencontohkan, pendidikan pergantian iklim dan pendidikan lingkungan di sekolahnya diintegrasikan ke mata pelajaran. Contohnya, topik pergantian iklim diakomodasi oleh mata pelajaran IPA, IPS, seni, sampai matematika.
“Karena kami menggunakan Kurikulum Merdeka, kami memperbolehkan guru untuk berinovasi. Kaprikornus pembelajaran bisa menggunakan proyek berbasis lingkungan, seumpama mengamati tanaman, pembuatan sampah, limbah di sekolah kami,” ucapnya.
Slamet menambahkan, pendidikan pergantian iklim juga dilaksanakan lewat ekskul Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan Gerakan Pramuka. Siswa diajak ikut proyek menanam pohon, mendaur ulang sampah, sampai bikin hand sanitizer dari tanaman.
Penghargaan Sekolah Peduli Perubahan Iklim
Sebelumnya, sekolah yang menerapkan gaya hidup peduli lingkungan dan bikin kondisi yg bagus bagi sekolah selaku tempat acara pembelajaran diberi penghargaan Adiwiyata sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hayati RI Nomor 5 Tahun 2013. Melalui jadwal ini, warga sekolah diperlukan lebih sadar lingkungan warga dan turut bertanggung jawab dalam evakuasi lingkungan.
Kepala Bidang Sekolah Menengan Atas Dinas Pendidikan Provinsi jakarta, Ali Mukodas menyampaikan pihaknya juga memgapresiasi dan mendorong satuan pendidikan buat merespons warta berkembang, tergolong soal pergantian iklim dan peduli lingkungan.
Ia menambahkan, bareng Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Landskap, Disdik DKI Jakarta menggalakkan acara kolaboratif bagi mendorong penerima didik paham ihwal pergantian iklim dan mengambil tindakan yg mesti dikerjakan.
“Pemprov Daerah Khusus Ibukota telah mendukung (pendidikan) pergantian iklim. Sejak 2016 telah ada Pergub ihwal sekolah beresiko bencana. Kami mengapresiasi sekolah-sekolah yang sukses menjangkau Adiwiyata Nasional, sekolah-sekolah yg sukses menerapkan sekolah hijau, maupun sekolah yang mengimplementasikan acara terkait pergantian iklim,” kata Ali.
Pedoman Pendidikan Perubahan Iklim bisa diunduh dengan klik DI SINI.
