Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Serba-Serbi Hari Wayang Nasional 2024, Sejarah Dan Makna Peringatan

Ilustrasi wayang kulit
ilustrasi wayang kulit. Foto: Freepik/freepik

Daftar Isi

Surabaya

Hari Wayang Nasional diperingati setiap 7 November oleh penduduk Indonesia. Tanggal ini merujuk pada pengukuhan UNESCO kepada wayang selaku warisan budaya takbenda dunia pada 7 November 2003.

Advertisement

Saat ini, wayang dimengerti selaku salah satu seni budaya yg dipertunjukkan tidak cuma buat hiburan, tetapi selaku media edukasi lewat cerita. Berdasarkan catatan sejarah, wayang telah ada sejak zaman kerajaan antik di tanah Jawa.

Peringatan Hari Wayang Nasional memiliki tujuan mengembangkan kecintaan penduduk kepada wayang, salah sesuatu warisan budaya Indonesia yg menjadi aset nasional. Lalu, bagaimana asal-usul perayaan Hari Wayang Nasional 2024?

Baca juga: 7 Wayang Jawa Timur yg Kaprikornus Warisan Budaya Tak Benda

Sejarah Wayang

Menurut Majalah Indonesiana Vol 12 yg diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2022, wayang diyakini telah meningkat sejak masa kerajaan antik di Pulau Jawa. Catatan tertua yg menyebutkan tentang wayang merupakan Prasasti Balitung pada 903 Masehi.

Prasasti ini mengandung kalimat “Si Galigi Mawayang Buat Hyang Macarita Bimma Ya Kumara…“. Kalimat tersebut memiliki arti, Galigi Mengadakan Pertunjukan Hyang dengan Cerita Bhimma Muda.

Kalimat ini berbincang pada masa itu pertunjukan wayang digunakan dalam upacara keagamaan bagi memuja Hyang, entitas tertinggi dalam bahasa Jawa kuno. Upacara keagamaan ini memakai dongeng dari kitab-kitab Hindu, seumpama Mahabharata dan Ramayana, yg kemudian ditampilkan dalam bentuk wayang.

Berdasarkan jurnal dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), wayang sudah ada sejak masa pemerintahan Raja Kahuripan (976-1012). Pada masa itu, kerajaan di Jawa Timur sedang mengalami pertumbuhan pesat.

Pada kala ke-10, para pujangga Jawa sudah menuliskan karya sastra yang didasarkan pada dongeng wayang. Salah sesuatu karya tersebut yaitu kakawin, karya sastra yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung (989-910). Karya ini ialah pembiasaan dari Kitab Ramayana yang ditulis pujangga India, Walmiki.

Sejarah Penetapan Hari Wayang Nasional

Mengutip dari situs Majalah Ventilasi Kemdikbud, Hari Wayang Nasional diperingati setiap tanggal 7 November menurut Keputusan Kepala Negara Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018, yg ditandatangani pada 17 Desember 2018 Presiden Joko Widodo di hadapan para budayawan dan seniman di Istana Merdeka.

Namun, ditegaskan dalam Keppres tersebut bahwa Hari Wayang Nasional bukan ialah hari libur. “Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,” suara diktum ketiga dalam Keppres Nomor 30 Tahun 2018, yang ditetapkan di Jakarta pada 17 Desember 2018.

Penetapan Hari Wayang Nasional berasal dari proposal penduduk dan komunitas pewayangan Indonesia lewat Senawangi (Sekretariat Nasional Wayang Indonesia) yg kemudian diwujudkan oleh Kemendikbud, Kementerian PMK, dan Setneg.

Baca juga: 6 Budaya dan Tradisi Jawa Timur yg Dikagumi Dunia

Wayang Warisan Budaya Takbenda Dunia

UNESCO menentukan wayang selaku Masterpiece of the Berkaitan dengan mulut and Intangible Heritage of Humanity pada 7 November 2003. Wayang kemudian masuk daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada klasifikasi Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dengan judul “The Wayang Puppet Theater” pada 4 November 2008.

Penetapan ini menjadi dasar bagi pemerintah buat menentukan 7 November selaku Hari Wayang Nasional. Peringatan Hari Wayang Nasional dibutuhkan dapat mendorong penduduk untuk mengembangkan apresiasi kepada wayang selaku salah sesuatu aset budaya nasional sekaligus selaku fasilitas pembentukan jati diri dan abjad bangsa.

UNESCO mengakui wayang selaku salah satu seni tradisional tertua dari Indonesia. Selain itu, UNESCO juga mencatat bahwa kesenian wayang sudah meningkat di kerajaan-kerajaan di Jawa dan Bali sejak sekitar 10 kala yang dulu, sebelum karenanya menyebar ke banyak sekali kawasan di Nusantara, sebagaimana dikutip dari situs Indonesia.go.id.

Atas dasar tersebut, pemerintah Indonesia kemudian menentukan tanggal 7 November selaku Hari Wayang Nasional. Peringatan ini dikontrol lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia No 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional.

Tujuan Penetapan Hari Wayang Nasional

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional, Hari Wayang Nasional tidak serta merta dirayakan. Ada tujuan di balik penetapan Hari Wayang Nasional selaku berikut.

  • Mengokohkan wayang selaku aset budaya nasional yang memiliki nilai penting dalam membentuk abjad dan identitas bangsa Indonesia.
  • Meningkatkan gambaran aktual dan martabat bangsa Indonesia di kancah internasional.
  • Meningkatkan kesadaran dan kecintaan penduduk kepada wayang di Indonesia.

Makna Hari Wayang Nasional

Menurut situs Kemdikbud RI, ketika ini, Indonesia memiliki setidaknya 60 macam wayang dengan banyak sekali variasi. Penetapan Hari Wayang Nasional pun menjadi momen utama untuk mengembangkan kesadaran, persatuan, dan kecintaan kepada wayang. Diharapkan perayaan ini sanggup mendorong pelestarian dan pengembangan kesenian wayang di Indonesia.

Hari Wayang Nasional juga dibutuhkan bisa merealisasikan kebudayaan nasional yg dinamis dan modern. Dalam konteks ini, perayaan Hari Wayang menjadi fasilitas untuk mengapresiasi budaya serta membentuk jati diri dan abjad bangsa.

Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, penerima Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di .

20D

Video: Begini Kesulitan di Balik Atraksi Pembarong Reog Ponorogo

20D

Video: Begini Kesulitan di Balik Atraksi Pembarong Reog Ponorogo


hari wayang nasionalsejarah wayangbudaya indonesiawarisan budaya takbendaunescomakna wayangsejarah hari wayang nasionaljawa timurberita jawa timurberita jatimsurabaya

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Sejarah Hari Ayah Nasional, Ini Bedanya Dengan Perayaan Internasional

Next Post

Macam-Macam Gelar Jagoan Nasional Di Indonesia Dan Daftar Tokohnya

Advertisement